Kerinduan ...
Sendiri ...
Saat kutulis bait ini ...
Kurasakan sedih didalam hati ...
Bukan ada sebuah rasa cinta dan benci ...
Hanya satu kerinduan didalam hati ...
Jika dapat kuungkapkan saat ini ...
"Hanya kuingin anak anakku disisi ..."
Kuyakin ini sebuah ujian ...
Bagi diriku yang terus berkembang ...
Banyak tawa menungguku di gerbang kehancuran ...
Kan kubuat mereka semua tercengang ...
Ketika kubawa sebuah kemenangan ...
Kan kuukir didepan gerbang ... "Aku bukanlah Pecundang"
Karena aku kan selalu bertahan ...
"Demi menunggu anak anakku kembali datang ... "
penulis : ayah yang bertahan demi anak anaknya
Surat dari Medan perang ....
Saat negaraku diserang ...
Kulindungi pimpinanku dimedan perang ...
Saat kumemenangkan perang ...
Pimpinanku tertawa riang ...
Ketika musuh besar datang ...
Kumaju ke medan perang ...
Ketika kuterdesak dimedan perang ...
Pimpinanku mengganti strategi perang ...
Pimpinanku berfikir kutak akan menang ...
Membantu musuhku tuk berperang ...
Saat kupandang wajah prajuritku di medan perang ...
Mereka tlah lama titipkan nyawa ditanganku ...
Tanda percaya akan diriku ...
Karena kuberperang bukan demi nama , kemakmuran dan uang ...
Maka aku harus tetap bertahan ...
Kutahu diriku seorang komandan perang ...
Yang berdiri di garis depan ...
Bukan seorang pembelot di medan perang ...
Demi hidup dan bahagia diakhir perang ...
Kuharus terus berperang ...
Karena aku seorang pejuang ...
Bukan seorang pedagang ...
Yang mencari aman bila ada ancaman ...
Tuk kau pimpinan ...
Ingin kusampaikan sebuah saran ...
Janganlah kau terjun ke medan perang ...
Jika kau tak tahu arti kepercayaan ...
Akan banyak yang menjadi korban ...
Karena kami digaris depan ...
Tidak seperti dirimu yang dibelakang ..
Tak pernah mengerti kejamnya medan perang ...
Demi yang dibelakang kami berkorban ...
Menjaga pimpinan dan menang di medan perang ...
Daripada kau khianati para prajurit perang ...
Lebih baik kau jadi Pedagang ....
penulis : seorang komandan perang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar